Home » » Apa Kata Mereka?

Apa Kata Mereka?



Harapan tidak selalu berarti sebuah anjuran!.
(David Napitupulu Mantan Aktivis Gereja HKBP)

Agama Islam itu sunatullah, dan sunatullah itu identik dengan hukum alam. Islam itu realistis.

"Kelak kamu akan mengerti bahwa dunia ini hakikatnya adalah Islam,"

 "Mengapa Tuhan Bapa tidak mau menyelamatkan Yesus dari penganiayaan (penyaliban) tentara Kerajaan Romawi, padahal Yesus sudah berteriak-teriak minta tolong, 'Eli. Eli, lama sabakhtani? Tuhanku, Tuhanku, mengapa Engkau tinggalkan aku?'

Kalau memang demikian, hanya ada dua kemungkinan:

Pertama
Tuhan Bapa sengaja membiarkan 'anak-Nya' menjadi korban kekejaman tentara Romawi. Atau, kemungkinan

Kedua:
Tuhan Bapa tidak mampu untuk menyelamatkan'anakNya'. Kalau kemungkinan ini yang terjadi, berarti yang hebat dan berkuasa tentu saja tentara Romawi. Bukan Tuhan Bapa,"

 "Kalau memang Yesus sudah disiapkan sebagai 'penebus dosa', mengapa la tidak bersedia dikorbankan dan bahkan berteriak minta tolong? Apakah Tuhan Bapa tidak pemah mewahyukan (mengabarkan) hal itu kepada Yesus?"


AJARAN KRISTEN  Sebuah Revisi kesalahan !.

1.. MENYEMBAH MANUSIA YESUS SEBAGAI TUHAN DI ANTARA 3 OKNUM TUHAN MEREKA (TRINITAS)

Yesus bukanlah Tuhan dengan bukti sebagai berikut:

Yesus Dilahirkan Maryam

Jika Nabi Adam dan Hawa yang manusia saja tidak perlu dilahirkan dari
kemaluan wanita, lha kok Yesus yang dianggap sebagai Tuhan oleh orang
Kristen lahir dari kemaluan wanita?

“Tentang Anak-Nya, yang menurut daging diperanakkan dari keturunan Daud” (Roma 1:3)

“Yakub memperanakan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus” (Matius 1:16)

“Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin” (Lukas 2:6)

Kasihan sekali nenek moyang Yesus, yaitu Nabi Daud, karena “Tuhan” Yesus lahir belakangan, Daud tak bisa menyembah Yesus. Benar2 tidak masuk di akal.

Menurut konsep yang benar, Tuhan itu adalah pencipta segalanya, bagaimana Yesus menciptakan Daud, Maryam, dll, jika Yesus sendiri adalah keturunan dari orang2 tsb?

Islam mengajarkan Tuhan itu tidak beranak dan diperanakan:

“Dia tidak beranak dan tidak diperanakan” (Al Ikhlas 112:3)

Yesus Menyusu Susu Ibunya.

“Ketika Yesus masih berbicara, berserulah seorang perempuan dari antara orang banyak dan berkata kepada-Nya: “Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan SUSU yang telah MENYUSUI Engkau” (Lukas 11:27)

Sesungguhnya Allah telah memberikan mukjizat pada beberapa Nabi, seperti Ibrahim yang tak mempan dibakar, Musa yang bisa membelah lautan Merah, demikian pula Yesus yang bisa berbicara ketika lahir atas izin Allah.

Tapi mereka semua adalah manusia biasa. Masak Tuhan menyusu air susu ibu, yang bener saja! Nabi Adam dan Hawa yang manusia saja tidak menyusu.

“Tuhan Yesus Disunat (Pria)”

“Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh Malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya” (Lukas 2:21)

Bayangkan, masak Tuhan seperti manusia! Disunat dan dikandung ibu-Nya. Tuhan apa itu?

“Tuhan” Yesus Ditampar dan Diludahi Manusia

“Lalu Pilatus mengambil Yesus dan menyuruh orang menyesah Dia. Prajurit-prajurit menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya. Mereka memakaikan Dia jubah ungu, dan sambil maju ke depan mereka berkata: “Salam, hai raja orang Yahudi!” Lalu mereka menampar muka-Nya” (Yohanes 19: 1-3)

“Mereka memukul kepala-Nya dengan buluh, dan meludahi-Nya dan berlutut menyembahNya. Sesudah mengolok-olokan Dia mereka menanggalkan jubah ungu itu dari pada-Nya dan mengenakan pakaian-Nya kepada-Nya” (Markus 15: 19-20)

Coba renungkanlah, adakah Tuhan selemah itu. Bisa dihina, ditampar, dan diludahi oleh manusia? Jika Yesus itu adalah Tuhan dan dia selemah itu, niscaya milyaran manusia bisa mengeroyok Yesus jika dia berani memasukkan mereka ke neraka. Tidak benar.

Bukan cuma Yesus yang digambarkan lemah, tapi juga Allah:

“Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki BERGULAT dengan dia SAMPAI FAJAR MENYINGSING. KETIKA ORANG ITU MELIHAT, BAHWA IA TIDAK DAPAT MENGALAHKANNYA, ia memukul sendi pangkal paha Yakub, sehingga sendi pangkal paha itu terpelecok, ketika ia bergulat dengann orangitu. Lalu kata orang itu: “Biarkanlah aku pergi, karena fajar telah menyingsing.” Sahut Yakub: “Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku.” Bertanyalah orang itu kepadanya: “Siapakah namamu?” Sahutnya: “Yakub.” Lalu kata orang itu: “Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab ENGKAU TELAH BERGUMUL MELAWAN ALLAH DAN MANUSIA, DAN ENGKAU MENANG.” (Pergumulan Yakub Dengan Allah: Kejadian 32: 24-30).

Hal ini berbeda dengan Islam yang mengakui kekuasaan Tuhan:

“…Jika Tuhan menghendaki, Dia bisa memusnahkan kamu semua dan Menggantimu dengan makhluk yang baru. Demikian itu tidak sukar bagi Allah.” (Ibrahim:19-20)

“…Allah Maha Kuasa di atas segalanya” (Al Baqarah 106).

Pengakuan Yesus bahwa Dia Bukan Tuhan

“Yesus mendekati mereka dan berkata, “KepadaKu telah Diberikan segala Kuasa di sorga dan di bumi” (Matius 28:18)

Jika Yesus cuma diberikan kuasa, tentulah ada yang lebih Maha Kuasa yang MEMBERIKAN KUASA tsb kepada Yesus. Dan itu tidak lain Allah SWT.

“Aku TIDAK DAPAT BERBUAT APA2 dari diriKu sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar…” (Yohannes 5:30)

“… Aku mengusir setan dengan kuasa Allah…” (Lukas 11:20)

“… Lalu Yesus menengadah ke atas (ke arah sorga) dan berkata, “Bapa,
Aku mengucapkan syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku. Aku
tahu bahwa Engkau selalu MENDENGARKAN AKU, tetapi oleh orang banyak yang
berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya (dengan keras), supaya
mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku…” (Yohannes 11:41-43)

Yesus itu menurut Islam adalah manusia yang diutus Allah sebagai Nabi seperti Nabi Muhammad, inilah penjelasan Al Qur’an yang mengkoreksi penyimpangan yang ada di Alkitab:

“Ingatlah ketika Allah berfirman: Ya Isa anak Maryam, adakah engkau katakan kepada manusia: Ambillah aku dan ibuku menjadi Tuhan, selain daripada Allah? Isa menjawab, “Maha Suci Engkau ya Allah. Tak pantas bagiku mengatakan sesuatu yang bukan hakku. Jika kukatakan demikian, tentu Engkau mengetahuinya. Engkau mengetahui apa2 yang dalam diriku dan aku tiada mengetahui apa yang ada pada diri (zat) Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui segala yang ghaib. Tiadalah kukatakan kepada mereka, melainkan apa2 yang telah Engkau perintahkan kepadaku, yaitu: Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, dan aku menjadi saksi atas mereka, selama aku hidup bersama mereka Tatkala engkau mewafatkanku. Engkaulah pengawas mereka. Eng kau menjadi saksi atas tiap-tiap sesuatu.” (Al Maidah:116-117)

Alkitab dan Al Qur’an sebenarnya menyatakan Tuhan itu satu:

“Engkau diberi melihatnya untuk mengetahui, bahwa TUHANLAH ALLAH, TIDAK ADA yang lain KECUALI DIA” (Ulangan 4:35)

“Katakanlah: Tuhan itu satu!” (Al Ikhlas 112:1)

Yesus Tidak Tahu Tentang Hari Kemudian.

“Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan ANAKPUN TIDAK, hanya Bapa saja” (Markus 13:32)

Tuhan Tidak Mengenal Musim Buah.

“Dan dari jauh ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau ia mendapat apa-apa dari pohon itu. Tetapi waktu ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab MEMANG BUKAN MUSIM BUAH ARA” (Markus 11:13)

Jadi jika Tuhan menurut pandangan Islam itu Maha Tahu, bahkan tak ada sehelai daunpun yang gugur tanpa Dia mengetahuinya, maka Alkitab menceritakan bagaimana “Tuhan” Yesus tidak tahu kalau saat itu bukan musim buah Ara. Padahal jangankan Tuhan, manusia seperti Petanipun tahu kalau sedang tidak musim buah Ara, maka tidak akan didapati buahnya. Tapi sayangnya “Tuhan” Yesus yang seharusnya Maha Tahu, TIDAK MENGETAHUI hal ini, dan terus berjalan mendekati pohon Ara tsb.

Dari ayat di atas jelas Yesus bukan Tuhan, karena dia tidak Maha Mengetahui. Tuhan di dalam Islam adalah Maha Kuasa dan Maha Mengetahui. Coba lihat bagaimana Al Qur’an menggambarkan kebesaran Tuhan. Sesungguhnya mustahil jika Tuhan itu ilmunya kalah daripada para petani yang tidak lebih dari makhluk ciptaannya:

“… Yang mengetahui segala yang tersembunyi dan yang nyata, dan Dia Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.” (6 Al An’aam:73)

“Di sisi Allah segala anak kunci yang ghaib. Tiadalah yang mengetahuinya, kecuali Dia sendiri. Dia mengetahui apa2 yang ada di daratan dan di lautan. Tiadalah gugur sehelai daun pun, melainkan Dia mengetahuinya. Dan tiada sebuah biji dalam gelap gulita perut bumi dan tiada pula benda yang
basah dan yang kering, melainkan semuanya itu dalam Kitab yang terang.” (Al An’aam 6:59).

Anak Allah Selain Yesus:

“anak Enos, anak Set, anak Adam, anak Allah” (Lukas 3:38)

Melkisedek tidak berbapa beribu, dan sama dgn Yesus (Ibrani 7:3)

Baca juga Kejadian 6:2-4, Mazmur 2:7, Roma 8:14. Pada Injil Yohannes 5:19-47 (Kesaksian Yesus Tentang diri-Nya) dan juga Ibrani, begitu banyak pertentangan tentang konsep Trinitas ini.


2.. PENEBUSAN DOSA MANUSIA DENGAN PENYALIBAN YESUS

Dalam ajaran Kristen yang diajarkan oleh Paulus, seluruh manusia berdosa karena nenek moyang mereka, Adam dan Hawa, memakan buah terlarang. Hal ini bukan saja bertentangan dengan Al Qur’an, tapi juga bertentangan dengan ajaran Alkitab itu sendiri:

“Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati. Anak tidak akan turut menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya” (Yehezkiel 18:20)

Hal ini dibenarkan oleh Al Qur’an:

“Orang yang berdosa, tiada memikul dosa orang lain. Dan tiadalah untuk manusia, melainkan apa-apa yang dia usahakan” (An Najm 53:38-39)

Jadi tak mungkin Tuhan bersikap tidak adil, misalnya si Fulan membunuh seseorang, kemudian anak serta cucunya dan seluruh keturunannya yang belum lahir ketika pembunuhan terjadi ikut mewarisi dosanya, dan harus ikut dibunuh.

Jadi konsep bahwa Yesus turun ke dunia untuk menebus dosa seluruh manusia hanya karena nenek moyang mereka, Adam dan Hawa, makan buah terlarang itu jelas bertentangan dengan akal dan nilai2 keadilan. Lagi pula haruskah dosa warisan tsb ditebus dengan dosa yang lebih besar, yaitu menyalib Yesus? Kemudian jika Penyaliban itu dianggap keharusan untuk menebus dosa manusia, kenapa Yudas Iskariot di Alkitab (Markus 14:10; Matius 26:14; Lukas 22:3) disebut sebagai pengkhianat? Bukankah dia telah membantu terjadinya penyaliban tsb?

Jika Yesus memang bersedia disalib, kenapa dia menyebut Yudas pengkhianat, dan kenapa dia memanggil-manggil Tuhan:

“Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: “Eloi, Eloi, lama sabakhtani?”, yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” (Markus 15:34).

Lagipula jika jiwa Yesus itu benar2 Tuhan, tentulah jiwanya sanggup menahan itu. Bukankah banyak orang2 seperti suku Indian yang dapat menahan siksa dan diam saja ketika disiksa?

Sesungguhnya Tuhan itu Maha Pengampun, dia mengampuni hambanya yang bertobat:

“Kemudian Adam memperoleh beberapa kalimat dari Tuhannya (ia minta ampun), lalu Allah menerima taubatnya, sesungguhnya Dia Penerima taubat lagi Penyayang.” (Al Baqarah 2:37)

“Tetapi jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya dan berpegang pada segala ketetapan-Ku serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan mati” (Yehezkiel 18:21)


3.. PERTENTANGAN AYAT ALKITAB (Tanda Pemalsuan)

Pada 2 Samuel 24:13 disebut 7 tahun kelaparan, sementara di 1 Tawarikh 21:11-12 cuma 3 tahun.

So Gad came to David, and said unto him, Thus saith the LORD, Choose thee Either three years’ famine; or three months to be destroyed before thy foes, while that the sword of thine enemies overtaketh thee; or else three days the sword of the LORD, even the pestilence, in the land, and the angel of the LORD destroying throughout all the coasts of Israel. Now therefore advise thyself what word I shall bring again to him that sent me. (2 Chronicles 21:11-12)

So Gad came to David, and told him, and said unto him, Shall seven years of famine come unto thee in thy land? or wilt thou flee three months before thine enemies, while they pursue thee? or that there be three days’ pestilence in thy land? now advise, and see what answer I shall return to him that sent me. (2 Samuel 24:13)

Pada versi Inggris, King James Version of the Bible dari www.bible.com, pertentangan ini masih ada, tapi pada Alkitab terbitan Lembaga Alkitab Indonesia, tahun 1999, ternyata pertentangan ini “dikoreksi” sehingga masa kelaparan jadi 3 tahun saja. Benar2 aneh? Setelah ribuan tahun salah, di
Indonesia kesalahan itu akhirnya “direvisi.” Jangan2 yang benar malah 7 tahun, he he he…:)

Cerdik juga ahli Alkitab Indonesia ini dalam merubah2 ayat Alkitab mereka, sehingga “terlihat” benar, he he he…:)

“Kemudian datanglah Gad kepada Daud, lalu berkatalah ia kepadanya:

“Beginilah firman TUHAN: Haruslah engkau memilih: TIGA TAHUN kelaparan atau tiga bulan lamanya melarikan diri dari hadapan lawanmu, sedang pedang musuhmu menyusul engkau, atau tiga hari pedang TUHAN, yakni penyakit sampar, ada di negeri ini dan malaikat TUHAN
mendatangkan kemusnahan di Seluruh daerah orang Israel. Maka sekarang, timbanglah jawab apa yang harus kusampaikan kepada Yang mengutus aku” (1 Tawarikh 21:11-12)

“Kemudian datanglah Gad kepada Daud, memberitahukan kepadanya dengan berkata kepadanya: “Akan datangkah menimpa engkau tiga tahun kelaparan di negerimu? Atau maukah engkau melarikan diri tiga bulan lamanya dari hadapan lawanmu, pedang mereka itu mengejar engkau Atau, akan adakah 3 hari penyakit sampar di negerimu? Maka sekarang, pikirkanlah dan timbanglah, jawab apa yang harus kusampaikan kepada Yang mengutus aku” (2 Samuel 24:13)

Pada 2 Tawarikh 36:9, Yoyakhin jadi raja pada umur 8 tahun, sementara pada 2 Raja-raja 24:8 berumur 18 tahun.

Jehoiachin was EIGHTEEN years old when he began to reign, and he reigned in Jerusalem three months. And his mother’s name was Nehushta, the daughter of Elnathan of Jerusalem. (2 Kings 24:8)

Jehoiachin was EIGHT years old when he began to reign, and he reigned three months and ten days in Jerusalem: and he did that which was evil in the sight of the LORD. (2 Chronicles 36:9)

Pada versi Inggris, King James Version of the Bible dari www.bible.com, pertentangan ini masih ada, tapi pada Alkitab terbitan Lembaga Alkitab Indonesia, tahun 1999, ternyata pertentangan ini “dikoreksi” sehingga Umur Yoyakhin jadi 18 tahun. Benar2 aneh? Setelah ribuan tahun salah, di Indonesia kesalahan itu akhirnya “direvisi.” Jangan2 yang benar malah umur 8 tahun, he he he…:)

Pada 2 Samuel 24:1 TUHAN yang menghasut Daud, tapi pada 1 Tawarikh 21:1 IBLIS yang menghasut Daud.

“Bangkitlah pula murka TUHAN terhadap orang Israel; Ia menghasut Daud melawan mereka, firman-Nya: “Pergilah, hitunglah orang Israel dan orang Yehuda” (2 Samuel 24:1)

“IBLIS bangkit melawan orang Israel dan ia membujuk Daud untuk Menghitung orang Israel” (1 Tawarikh 21:9)

Perbedaan Iblis dengan Tuhan itu tentu jauh jauh sekali! Bagaimana kita tahu kalau sebenarnya orang Kristen sekarang ini tidak menyembah Iblis, kalau Alkitabnya mengandung kesalahan separah itu? Jangan2 sebenarnya Yesus Itu sama sekali bukan Tuhan karena memang Alkitab mengandung kesalahan yang fatal.

Oleh karena itulah Al Qur’an menyebut orang2 Kristen adalah orang2 yang sesat, karena meski Alkitab mereka jelas2 salah, tapi mereka tetap mengikuti  jalan yang salah.

Pada 2 Samuel 10:18 Daud membunuh 700 ekor kuda dan 40.000 orang pasukan berkuda, sementara pada 1 Tawarikh justru 7000 ekor kuda dan 40.000 orang pasukan berjalan kaki.

“Tetapi orang Aram itu lari dari hadapan orang Israel, dan Daud membunuh dari orang Aram itu TUJUH RATUS ekor kuda kereta dan empat puluh ribu orang pasukan berkuda. Sobakh, panglima tentara mereka, dilukainya sedemikian, hingga ia mati di sana” (2 Samuel 10:18)

“tetapi orang Aram itu lari dari hadapan orang Israel, dan Daud membunuh dari orang Aram itu TUJUH RIBU ekor kuda kereta dan empat puluh ribu orang pasukan BERJALAN KAKI; juga Sofakh, panglima tentara itu dibunuhnya” (1 Tawarikh 19:18)

Lihat perbedaan di atas, ada orang Kristen yang berargumen bahwa jika si A melihat pertemuan kemudian pulang ketika jumlah peserta ada 700, sementara si B baru pulang setelah jumlah peserta ada 7000, maka jika si A menulis 700 dan si B 7000, maka tidak ada pertentangan. Dua2nya benar.

Tapi hal di atas menunjukkan bahwa Alkitab itu bukan firman Tuhan yang dicatat oleh manusia. Tapi sekedar catatan sejarah menurut pemikiran manusia. Bedanya Alkitab dgn buku sejarah pada umumnya adalah, Alkitab mengandung banyak kesalahan yang tidak konsisten, sedang buku sejarah tidak.

Pada 2 Tawarikh 9:25, Sulaiman punya 4.000 kandang, sementara pada 1 Raja-raja 4:26 ada 40.000.

“Salomo mempunyai juga EMPAT RIBU kandang untuk kuda-kudanya dan kereta-keretanya dan dua belas ribu orang berkuda, yang ditempatkan dalam kota-kota kereta dan dekat raja di Yerusalem” (2 Tawarikh 9:25)

“Lagi pula Salomo mempunyai kuda EMPAT PULUH RIBU kandang untuk kereta-keretanya dan dua belas ribu orang berkuda” (1 Raja-Raja 4:26)


-0-0-

Umat Kristen adalah Pengikut Paulus, Bukan Yesus
ALEXIUS HANDOKO (Mantan Siswa STT Apostolos)

Tidak banyak yang paham, bahkan yang mengaku Kristen, sesungguhnya antara Nasrani dan Kristen memiliki makna yang berbeda.

Nasrani menunjuk pada ajaran yang dibawa oleh orang yang berasal dari Nazareth yaitu Yesus (Matius 2:23, 21:11; Markus 10:47).

Pengikutnya disebut Nashara/Nashoro (Hawariyun) bukan Kristen seperti yang kita kenal. Orang Nasrani ini masih mengikuti ajaran tauhid yang diajarkan Yesus (Yohanes 17:3) dan masih menjalankan hukum taurat (Matius 5:17), serta menjalankan ajaran Abraham (Ibrahim) yaitu khitan/sunat (Kejadian 17:9), tidak memakan babi (Imamat 11:7) dan tidak minum-minuman keras (Imamat 10:9).

Setelah Nabi Muhammad SAW datang, mereka meleburkan diri atau masuk kedalam Islam. Sedangkan Kristen adalah keyakinan yang mempercayai Yesus adalah Tuhan dan Juru selamat (Mesias). Keyakinan Ini berasal dari ucapan Paulus di Antiokia, kira-kira tahun 40 M setelah Yesus tiada. Pengikutnya lazim disebut orang Kristen. “Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen” (Kisah Rasul 11:26).

Buku materi Pokok Agama Katolik karangan Dra. Damascena Ari Suarso C.B (Karunika, Jakarta 1985, hal 42) menyebutkan, nama Kristen tidak berasal dari Kristen itu sendiri, melainkan diberikan oleh penguasa Romawi saat itu. Nama Kristen oleh Romawi dipakai untuk mengejek orang yang dipandang budak. Sebutan Kristen juga mengandung arti politik sebagai gerakan Mesias (Ratu Adil atau Juru Selamat).

Akidah maupun akhlak diantara keduanya berbeda. Nasrani berakidah tauhid (meng Esa-kan Tuhan, Tidak ada Tuhan melainkan Allah) sedangkan Kristen tidak. Dengan meleburnya kaum Nasrani ke dalam Islam setelah kedatangan Nabi Muhammad SAW, maka setelah itu tidak ada lagi kaum Nasrani dimuka bumi. Yang tinggal hanyalah kaum Kristen, pengikut Pulus.

Oleh Paulus, yang juga seorang Yahudi yang ibunya Yunani, ajaran Yesus yang awalnya mengakui ketauhidan (meng Esa-kan Tuhan, Tidak ada Tuhan melainkan Allah) di rusak sedemikian rupa sehingga banyak sekali hal-hal yang bertentangan dengan akal pikiran sehat. Ayat-ayat Injil dipalsu sedemikian rupa, disisipi kalimat-kalimat yang akhirnya saling bertentangan, dan ironisnya itu semua diikuti tanpa penolakan oleh para pengikutnya.

Dalam hal beribadah misalnya. Orang- orang Kristen sekarang ini melakukan dengan berlutut. Padahal Yesus beribadah dengan bersujud (Matius 26:39).

Yang berlutut dan berdoa adalah cara Paulus (Kis 21:5, Kis 9:40, Kis 20:36)

Dalam berdoa, umat Kristen tidak menengadahkan tangannya, padahal Yesus melakukan hal itu (Matius 14:19; Timotius 2:8).

Saat melaksanakan ritual ibadah, Yesus melakukannya seperti umat terdahulu, yakni membersihkan diri dulu atau berwudhu (Keluaran 40:31), melepaskan alas kaki (Keluaran 3:5), dan menghadap kiblat (1 Raja 8:44;48:2 Taw) 6:34-38 ; Mazmur 5:7; Matius 5:17). Kini, hal-hal tersebut tidak mereka lakukan lagi.

Dalam hal kematian, Mayat orang kristen mengenakan jas lengkap dan dimasukkan kedalam peti mati. Tata cara ini sama sekali tidak ada dalilnya dalam Alkitab. Yesus ketika wafat dikafani (Lukas 24;12; Yohanes 11:44; Yohanes 20:5).

Beberapa kejanggalan dalam Alkitab, diantaranya :

•    Tuhan kalah ketika bergulat melawan Nabi Yakub as. (Kejadian 32:22-27)
•    Anak-anak Tuhan tertarik kepada kecantikan anak-anak manusia, lalu Tuhan Menyesal dan pilu hatinya melihat kejahatan manusia (Kejadian 6:1-8),
•    Malaikat memakan roti (Kejadian 19:3),
•    Dan lain sebagainya.

Kemudian, para nabi yang seharusnya dihormati pun dilecehkan dalam Alkitab, diantaranya:

•    Nabi Nuh as. Mabuk-mabukan dan telanjang dalam kemahnya (Kejadian 9:18-27)
•    Nabi Ismail as, berperangai seperti keledai liar (Kejadian 16: 11-12)
•    Nabi Luth menghamili kedua putri kandungnya (Kejadian 19:30-38)
•    Nabi Yakub as. Menipu ayahnya sendiri (Kejadian 27 : 1-46)
•    Yahuda menghamili menantunya sendiri (Kejadian 38:1-30)
•    Nabi Daud as. Menghamili istri orang yang akhirnya menurunkan Nabi Isa as atau Yesus (II Samuel 11:1- 27; Matius 1;6)
•    Yesus adalah nabi bodoh, idiot, emosional dan berakhlak bejat (Markus 11: 12-14; Yohanes 7 : 8-10; Yohanes 2:4), dan banyak lagi ayat–ayat lain … yang membuat aku selalu bertanya–tanya tentang kebenaran Alkitab, hatiku selalu kecewa dan malu bila membacanya.

Lebih gila lagi, Paulus berkata :

“Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin berlimpah kemuliaan-Nya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa?“ (Roma 3:7).

Paulus juga berkata :

“Tetapi hukum Taurat ditambahkan supaya pelanggaran menjadi semakin banyak; dan dimana dosa bertambah banyak, disana kasih karunia menjadi berlimpah –limpah ” (Roma 5:20)

Itulah sebabnya, dalam menjalankan misinya, umat Kristen (penyembah Yesus ditiang salib) mereka sama sekali tidak mengindahkan norma-norma atau hukum yang ada. Semuanya adalah sah. Bahkan dengan semakin banyaknya dosa yang dibuat maka akan kian banyak pula kasih karunia Tuhan berlimpah-limpah.

Pokok ajaran Paulus intisarinya ada 6 (enam) :

1.    Doktrin Trinitas
2.    Kepercayaan yang menyebutkan Yesus Juruselamat umat manusia
3.    Kepercayaan Yesus mati ditiang salib untuk menebus dosa warisan dari Adam as
4.    Keyakinan Yesus telah bangkit dari antara orang mati lalu naik kelangit
5.    Kepercayaan Yesus akan datang lagi pada akhir zaman.

Lantas, siapa sebenarnya Paulus itu yang menjadi “penerus” Yesus?
Alkitab menyebutkan Paulus adalah musuh Yesus yang telah menyiksa para murid Yesus (Kisah Para Rasul 8:1-29; 26:8-11).

-0-0-



Mangoloi Panggabean
(Wartawan Sebuah Surat Kabar)

Sore itu, secara tak sengaja saya memperkenalkan ajaran Kristen pada anak wali kota. Tak lupa, saya ajarkan pula lagu-lagu gereja. Tetapi, misi saya itu diketahui oleh H. Nurdin (mertua wali kota). "Saya tertarik cucu saya kamu ajarkan lagu-lagu gereja dengan baik" kata H. Nurdin ketika itu.

Saya kaget, karena tak mengira ia mendengarkan. "Coba tunjukkan pada saya kebenaran ajaran Kristen melalui Alkitab," lanjutnya. "Kalau memang ada kebenaran, saya tak keberatan cucu saya kamu bawa ke gereja”, tantangnya.

H. Nurdin kemudian menunjuk segelas teh di atas meja, "Coba jawab, duluan mana air atau Tuhan?" katanya memancing. Saya menjawab enteng, "Jelas duluan Tuhan."

"Kalau menurut ajaran kamu begitu, berarti kamu pembohong! Karena Tuhan kamu baru lahir belum ada dua ribu tahun lalu. Sedangkan air ini adanya sudah lama sekali. jadi, ajaran agama kamu itu bohong," tegasnya.

Saya masih bisa mengelak dengan mengatakan bahwa yang dimaksud baru lahir belum ada dua ribu tahun adalah Tuhan Yesus. Tetapi, H. Nurdin menyangkal lagi, "Kalau Tuhan Anak belakangan dan Tuhan Bapak duluan, maka itu tidak mungkin, karena tuhan kamu adalah tiga yang tidak terpisah, seperti air, teh, dan gulanya, menjadi satu. Jadi, kalau tumpah, katakanlah setetes, maka semuanya ikut tumpah, baik airnya, tehnya, maupun gulanya. Tidak mungkin hanya tehnya saja, atau gulanya saja yang tumpah, sementara airnya tetap di gelas," jelasnya.

Mendengar uraian itu, hati kecil saya tak menolak. Selanjutnya dia menjelaskan lagi bahwa dalam Injil, Yesus menyebutkan adanya seorang pengganti di masa datang sebagai pengganti dirinya. Saya akui itu. Tetapi, sepengetahuan saya, yang dimaksud pengganti di masa mendatang adalah Yesus. 

Sementara, di sekte lain, penggantinya adalah Elia.
Lalu, sekte lain seperti Pantekosta menyatakan Roh Kudus.

Namun H. Nurdin mengatakan adalah Nabi Muhammad SAW, Saya tak bisa pungkiri, setelah kutemukan dalam Injil Yohanes 16 ayat 7, Yesus berkata : "…Benar yang kukatakan ini kepadamu, adalah lebih berguna bagi kamu, jika aku pergi. Sebab jikalau aku tidak pergi, penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau aku pergi, aku akan mengutus dia kepadamu…"

Kebenaran Kristen juga dipertanyakan H. Nurdin. Mengapa ajaran yang dibawa oleh satu orang utusan, tetapi tidak ada tata cara yang pasti dalam menyembah Tuhan. Artinya, yang membawa ajaran Kristen tidak memberi contoh yang pasti dan baku tentang bagaimana cara menyembah Tuhan yang sebenarnya. "Lihat cara ibadah khusus Katolik, mengapa lain dengan Protestan, Pantekosta, juga Advent? Padahal yang membawa ajaran satu orang," tuturnya.


Lalu, ia membandingkan bahwa caranya shalat umat Islam di seluruh dunia itu sama. Ucapan-ucapan dalam shalat juga sama. Mendengar penjelasan itu, saya mulai ragu terhadap ajaran Kristen. Apalagi ketika H. Nurdin menjelaskan banyak ayat-ayat Alkitab yang tidak pernah diikuti oleh orang Kristen sendiri, seperti perintah sunat (khitan), haramnya memakan daging babi, dan kewajiban memakai kerudung bagi kaum wanita, dan lain-lain.

-)(-

Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © Mei 2017. misteri ilahi - Rendy Ananda Aceda
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Frida Satriani Aceda Blogger